1. Analisis
French – Raven
Kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada
perubahan psikolog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang
dalam organisasi terhadap orang lain. Konsep penting atas dasar gagasan ini
adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten(terpendam), sedangkan pengaruh
merupakan kekuasaan dalam kenyataan( yang direalisasikan).
French –
Raven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan. Setiap sumber dapat
terjadi pada smua tingkatan.
a.
Kekuasaan balas jasa (reward power)
b.
Kekuasaan paksaan (coercive power)
c.
Kekuasaan sah (legitimate power)
d.
Kekuasaan ahli ( expert power)
e.
Kekuasaan panutan (referent power)
2. Analisis
Nisbet
Wewenang sebagai suatu “satuan-gagasan” sosiologi,dan
merupakan penerimaan suka rela seseorang akan perubahan-perubahan yang
dilakukan oleh para pemimpin mereka. Kekuasaan, merupakan paksaan atau usaha
mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa
mempengaruhi system priferensinya.
Kekuasaan dalam Organisasi
David McClelland telah menguraikan “dua muka kekuasaan” dalam organisasi
– sisi positif dan sisi negative. Sisi positif kekuasaan ditandai dengan
perhatian pada perumusan dan pencapaian tujuan-tujuan kelompok. Sisi negative
biasanya dinyatakan dengan pengertian kekuasaan kepatuhan :” Bila aku menang ,
kamu kalah”.
Akhirnya , kekuasaan adalah suatu kenyataan penting dalam kehidupan
organisasi, hal ini tidak dapat dipungkiri atau diabaikan sebagai manajer,
orang tidak hanya harus menerima atau memahami kekuasaan sebagai suatu bagian
integral pekerjaan nya, tapi harus belajar bagaimana menggunakannya, bukan
menyalah gunakannya, untuk mencapai tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Pengaruh dan Efektivitas Organisasional
Integral dalam system pengendalian, organisasi dapat mempengaruhi
perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai sarana atau teknik agar
tercapai efektivitas organisasional.
Price mengemukakan beberapa teknik tersebut:
1.
Ketersediaan sanksi-sanksi untuk memberikan balas jasa atau menghukum
para karyawan adalah system pengendalian pertama.
2. System
sanksi yg diterapkan sesuai dengan skala kontribusi yang diberikan oleh masing-masing
anggota.
3.
Penghargaan atau hukuman didasarkan pada presentasi kerja kelompok,
bukan presentasi perseorangan.
4.
Organisasi- organisasi yang memiliki norma, kebijaksanaan dan standar
yang didukung dan dilaksanakan secara uniform dan formal akan meningkatkan
efektifitas.
5.
Organisasi yang mempunyai komunikasi tertuju pada penciptaan sifat
bermasyarakat dan akulturasi para karyawan akan meningkatkan derajat
efektivitas.
6.
Komunikasi vertical dan horizontal dengan tingkatan lebih tinggi .
7.
Komunikasi mengalir melalui saluran-saluran vertical dan horizontal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar