Sabtu, 16 November 2013

Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh


1.    Analisis French – Raven

      Kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikolog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain. Konsep penting atas dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten(terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan( yang direalisasikan).

      French – Raven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan. Setiap sumber dapat terjadi pada smua tingkatan.
a.    Kekuasaan balas jasa (reward power)
b.    Kekuasaan paksaan (coercive power)
c.    Kekuasaan sah (legitimate power)
d.    Kekuasaan ahli ( expert power)
e.    Kekuasaan panutan (referent power)



2.    Analisis Nisbet

Wewenang sebagai suatu “satuan-gagasan” sosiologi,dan merupakan penerimaan suka rela seseorang akan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh para pemimpin mereka. Kekuasaan, merupakan paksaan atau usaha mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system priferensinya.

Kekuasaan dalam Organisasi
                David McClelland telah menguraikan “dua muka kekuasaan” dalam organisasi – sisi positif dan sisi negative. Sisi positif kekuasaan ditandai dengan perhatian pada perumusan dan pencapaian tujuan-tujuan kelompok. Sisi negative biasanya dinyatakan dengan pengertian kekuasaan kepatuhan :” Bila aku menang , kamu kalah”.

                Akhirnya , kekuasaan adalah suatu kenyataan penting dalam kehidupan organisasi, hal ini tidak dapat dipungkiri atau diabaikan sebagai manajer, orang tidak hanya harus menerima atau memahami kekuasaan sebagai suatu bagian integral pekerjaan nya, tapi harus belajar bagaimana menggunakannya, bukan menyalah gunakannya, untuk mencapai tujuan-tujuan individu dan organisasi.

Pengaruh dan Efektivitas Organisasional
                Integral dalam system pengendalian, organisasi dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai sarana atau teknik agar tercapai efektivitas organisasional.
              

Price mengemukakan beberapa teknik tersebut:
1.    Ketersediaan sanksi-sanksi untuk memberikan balas jasa atau menghukum para karyawan adalah system pengendalian pertama.
2.    System sanksi yg diterapkan sesuai dengan skala kontribusi yang diberikan oleh masing-masing anggota.
3.    Penghargaan atau hukuman didasarkan pada presentasi kerja kelompok, bukan presentasi perseorangan.
4.    Organisasi- organisasi yang memiliki norma, kebijaksanaan dan standar yang didukung dan dilaksanakan secara uniform dan formal akan meningkatkan efektifitas.
5.    Organisasi yang mempunyai komunikasi tertuju pada penciptaan sifat bermasyarakat dan akulturasi para karyawan akan meningkatkan derajat efektivitas.
6.    Komunikasi vertical dan horizontal dengan tingkatan lebih tinggi .
7.    Komunikasi mengalir melalui saluran-saluran vertical dan horizontal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar